Monday 15 December 2014

Rupiah Melemah, Rupiah Dinilai Mata Uang Sampah



Nilai tukar rupiah terhadap dolar kian hari kian melemah, posisi saat ini menyentuh kisaran angka 1 USD = 12.870. Jatuhnya nilai rupiah secara drastis bukan kali pertama terjadi. Rupiah pernah mengalami kejatuhan yang sangat dalam pada era 1998, saat terjadi krisis ekonomi melanda negeri ini.

Yang membuat beda, dahulu rupiah jatuh karena ketidakstabilan situasi politik dan ekonomi sehingga hot money di pasar valuta asing dan saham mengalir ke luar negeri.

Namun kini, kondisi ekonomi dan politik Indonesia lebih tangguh dari 1998. Perbankan dan industri lebih sehat. Jatuhnya nilai rupiah tahun ini karena faktor eksternal. Turunnya harga minyak dunia sedikit banyak juga mempengaruhi kejatuhan ini karena pembelian minyak menggunakan mata uang dolar. Selain itu mendekati akhir tahun, banyak pelaku pasar terpengaruh oleh sentimen risk-off yang selalu terjadi di setiap akhir tahun.

Semoga awal tahun depan, rupiah bisa menguat kembali menghadapi tekanan global. Mungkin wacana pemerintah tentang redenominasi bisa menjadi solusi melemahnya rupiah terhadap dolar.

Redenominasi adalah penyederhanaan nilai mata uang menjadi lebih kecil tanpa mengubah nilai tukarnya. Pada waktu terjadi inflasi, jumlah satuan moneter yang sama perlahan-lahan memiliki daya beli yang semakin melemah. Dengan kata lain, harga produk dan jasa harus dituliskan dengan jumlah yang lebih besar. Ketika angka-angka ini semakin membesar, mereka dapat memengaruhi transaksi harian karena risiko dan ketidaknyamanan yang diakibatkan oleh jumlah lembaran uang yang harus dibawa, atau karena psikologi manusia yang tidak efektif menangani perhitungan angka dalam jumlah besar. Pihak yang berwenang dapat memperkecil masalah ini dengan redenominasi: satuan yang baru menggantikan satuan yang lama dengan sejumlah angka tertentu dari satuan yang lama dikonversi menjadi 1 satuan yang baru. Jika alasan redenominasi adalah inflasi, maka rasio konversi dapat lebih besar dari 1, biasanya merupakan bilangan positif kelipatan 10, seperti 10, 100, 1.000, dan seterusnya. Prosedur ini dapat disebut sebagai "penghilangan nol".
Categories:

0 comments:

Post a Comment

    Text Widget

    Followers