Manado, ibukota Sulawesi Utara ini sebelumnya jarang sekali (bahkan bisa dibilang tidak pernah) dilanda oleh bencana banjir. Namun dalam beberapa hari lalu, banjir bandang melanda kota ini dan membuat aktifitas masyarakat menjadi lumpuh total.
Menurut Pakar Lingkungan Hidup dari Universitas Sam Ratulangi Manado, Dr Veronica Kumurur, banjir ini terjadi karena hutan di sekitar Manado banyak yang digunduli untuk kemudian berubah fungsi menjadi pemukiman ataupun daerah industri.
Banjir kali ini memang sangat dahsyat, hal ini terukur dari terendamnya Kantor Walikota Manado. Jika kantor Walikota terendam, maka bisa dipastikan 75% dari wilayah kota juga terkena dampak dari banjir ini.
Adapun korban jiwa atas musibah ini mencapai 18 orang yang meninggal dunia, 2 orang dinyatakan hilang, dan 101 rumah hanyut.
Saat ini banjir sudah mulai surut dan masyarakat sudah kembali ke rumahnya untuk membersihkan perabot dan rumah yang terendam oleh lumpur.
Berikut ini foto yang menggambarkan betapa dahsyatnya banjir di Manado.
|
Anggota TNI membantu evakuasi korban |
|
Ratusan rumah terendam dengan kedalaman +-3 meter |
|
Banjir juga menghanyutkan kendaraan |
|
Tugu di depan Kantor Walikota juga terendam banjir |
|
Suasana depan kantor walikota dilihat dari atap kantor |
|
Kerugian material mencapai milyaran rupiah |
|
Banjir melumpuhkan aktifitas di kota Manado |
|
Kendaraan pun banyak yang terendam |
|
Kendaraan mencoba menerobos banjir |
|
Kantor Walikota juga turut terendam |
0 comments:
Post a Comment